Sasando merupakan simbol budaya dan identitas musikal yang sangat khas dari Nusa Tenggara Timur. Alat musik tradisional ini menjadi ciri khas yang membedakan musik daerah ini dengan daerah lain di Indonesia.
Menurut pakar musik tradisional, Prof. Dr. I Wayan Dibia, Sasando memiliki keunikan dalam bentuk dan cara dimainkannya. “Sasando adalah alat musik petik yang terbuat dari anyaman daun lontar dan memiliki tali sebanyak 28 hingga 56. Suara yang dihasilkan sangat lembut dan merdu,” ujarnya.
Sasando juga memiliki peran penting dalam upaya pelestarian budaya dan identitas musikal Nusa Tenggara Timur. Menurut Dr. Soni, seorang peneliti budaya asal Kupang, “Sasando tidak hanya sebagai alat musik tradisional, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur.”
Penggunaan Sasando pun semakin meluas, tidak hanya dalam acara adat dan ritual, tetapi juga dalam berbagai pertunjukan seni dan konser musik. “Sasando telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kehadirannya selalu memberikan warna dan keindahan tersendiri,” kata Bapak Agus, seorang seniman lokal yang sering memainkan Sasando dalam berbagai acara seni.
Dengan keunikan dan keindahannya, Sasando terus menjadi simbol budaya dan identitas musikal yang membanggakan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur. Semoga keberadaannya dapat terus dilestarikan dan dikembangkan untuk generasi mendatang.