Mengapa Alat Musik Sasando Menjadi Identitas Budaya dari Nusa Tenggara Timur
Alat musik sasando merupakan salah satu alat musik tradisional yang sangat khas dari Nusa Tenggara Timur. Mengapa alat musik sasando begitu penting dan menjadi identitas budaya dari daerah ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Pertama-tama, alat musik sasando memiliki sejarah yang sangat panjang di Nusa Tenggara Timur. Menurut Bambang Setiadi, seorang musisi dan pakar musik tradisional Indonesia, alat musik ini sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di daerah tersebut. “Sasando merupakan bagian dari kekayaan budaya dan warisan nenek moyang yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujar Bambang.
Selain itu, alat musik sasando juga memiliki suara yang sangat indah dan unik. Suara yang dihasilkan oleh sasando mampu menciptakan suasana yang tenang dan damai. Hal ini juga yang membuat alat musik ini begitu disukai oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Menurut I Made Mahendra, seorang seniman dan penggiat budaya daerah, alat musik sasando juga menjadi simbol persatuan dan keberagaman di Nusa Tenggara Timur. “Sasando merupakan alat musik yang bisa dimainkan oleh siapa saja, tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ujar Made.
Tak heran jika alat musik sasando menjadi identitas budaya yang sangat kuat dari Nusa Tenggara Timur. Dalam setiap acara adat, pertunjukan seni, atau festival budaya di daerah ini, pasti selalu ada penampilan alat musik sasando. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sasando dalam memperkuat jati diri dan identitas budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Dengan begitu, kita semua diingatkan akan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur yang begitu beragam dan indah, salah satunya melalui alat musik sasando. Mari kita jaga dan lestarikan warisan nenek moyang ini agar tetap hidup dan berkembang untuk generasi mendatang.