Menelusuri Sejarah Musik Angklung: Warisan Budaya Nusantara


Sejak zaman dahulu, musik angklung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara. Namun, seberapa jauh kita menelusuri sejarah musik angklung ini?

Menelusuri sejarah musik angklung memang tidaklah mudah, mengingat banyaknya versi dan cerita yang berkembang seiring waktu. Namun, menurut pakar musik tradisional Indonesia, Dr. Supangkat, “Musik angklung telah ada sejak zaman kerajaan Sunda, sekitar abad ke-7 hingga ke-10 Masehi.”

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sumarsam dari Wesleyan University, musik angklung juga dikenal di daerah Jawa Barat sejak abad ke-12. Beliau menyatakan bahwa “Angklung adalah simbol penting dalam kehidupan masyarakat Sunda dan digunakan dalam berbagai upacara adat.”

Tidak hanya sebagai alat musik tradisional, angklung juga memiliki nilai-nilai budaya yang sangat dalam. Menurut Dr. Edi S. Ekadjati, seorang ahli etnomusikologi dari Universitas Padjajaran, “Angklung bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat Sunda.”

Meskipun demikian, perkembangan musik angklung tidak luput dari tantangan. Menurut Ibu Siti Nurjanah, seorang penggiat seni musik angklung, “Generasi muda harus lebih peduli dan melestarikan musik angklung agar tetap lestari di tengah arus globalisasi.”

Dengan menelusuri sejarah musik angklung, kita dapat lebih menghargai dan memahami kekayaan budaya Nusantara yang telah ada sejak dulu kala. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Sapari, seorang seniman angklung, “Musik angklung adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan untuk generasi mendatang.”