Sasando adalah alat musik tradisional yang sangat unik dan khas dari budaya Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat musik ini memiliki keunikan tersendiri yang patut untuk kita telusuri lebih dalam.
Menelusuri keunikan alat musik sasando dalam budaya NTT memang akan membawa kita pada petualangan yang menarik. Sasando merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari anyaman daun lontar dan memiliki bentuk seperti cakram. Proses pembuatannya pun sangat rumit dan memerlukan kesabaran tinggi.
Menurut Bapak Paulus Lado, seorang seniman asal NTT, sasando memiliki keunikan dalam cara memainkannya. “Sasando dimainkan dengan cara dipetik seperti gitar, namun suaranya sangat lembut dan mengalun indah,” ujar Bapak Paulus.
Tidak hanya itu, alat musik sasando juga memiliki nilai historis yang sangat tinggi dalam budaya NTT. Menelusuri sejarah sasando akan membawa kita pada kekayaan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.
Menurut Ibu Maria Magdalena, seorang pakar seni tradisional NTT, sasando merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat NTT. “Sasando bukan hanya sekadar alat musik, namun juga simbol kebersamaan dan keharmonisan dalam masyarakat NTT,” ujarnya.
Dalam setiap pertunjukan seni tradisional di NTT, alat musik sasando selalu hadir sebagai pengiring yang menghiasinya. Keindahan melodi yang dihasilkan sasando mampu memukau siapapun yang mendengarkannya.
Dengan menelusuri keunikan alat musik sasando dalam budaya NTT, kita dapat lebih menghargai dan memahami keberagaman budaya Indonesia. Sasando bukan hanya sekadar alat musik, namun juga penjalin harmoni dan keindahan dalam kehidupan masyarakat NTT.