Alat musik tradisional Indonesia yang terancam punah merupakan salah satu masalah yang harus segera kita perhatikan. Berbagai jenis alat musik tradisional yang telah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia ternyata semakin langka dan terancam punah.
Menurut Dr. Dede Rustam, seorang ahli musik tradisional dari Universitas Indonesia, “Alat musik tradisional merupakan bagian penting dari identitas budaya bangsa Indonesia. Sayangnya, banyak alat musik tradisional yang kini sudah jarang digunakan dan terancam punah karena minimnya minat generasi muda untuk mempelajarinya.”
Salah satu contoh alat musik tradisional Indonesia yang terancam punah adalah angklung. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah pembuat angklung di Indonesia semakin berkurang sehingga produksi angklung juga menurun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat terutama generasi muda untuk mempelajari cara membuat dan memainkan angklung.
Selain angklung, alat musik tradisional lain seperti sasando, calung, dan gong juga mengalami nasib serupa. Menurut Bapak Slamet, seorang pengrajin sasando di Nusa Tenggara Timur, “Generasi muda sekarang lebih tertarik dengan alat musik modern seperti gitar dan keyboard. Mereka kurang mendapatkan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya melestarikan alat musik tradisional.”
Untuk itu, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan para ahli musik tradisional untuk menjaga keberlangsungan alat musik tradisional Indonesia yang terancam punah. Dukungan dalam bentuk pelatihan, workshop, dan penelitian tentang alat musik tradisional perlu terus dilakukan agar generasi muda dapat memahami dan mencintai warisan budaya bangsa ini.
Dengan demikian, semoga keberadaan alat musik tradisional Indonesia yang terancam punah dapat terus dilestarikan dan tetap menjadi bagian dari identitas budaya bangsa Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, “Alat musik tradisional adalah jendela kekayaan budaya bangsa. Kita harus menjaga dan melestarikannya agar tidak hilang ditelan arus zaman yang terus berubah.”