Alat musik sasando merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dalam artikel ini, kita akan mengenal asal-usul dan sejarah alat musik sasando yang begitu kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Sebagaimana diketahui, alat musik sasando memiliki bentuk yang unik, terdiri dari sejumlah senar yang dipasang di atas sebuah cawan bulat yang terbuat dari anyaman rotan. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan. Menurut Pak Tumhi, seorang pemain sasando asal Kupang, alat musik sasando mempunyai peran penting dalam upacara adat dan kegiatan keagamaan di Nusa Tenggara Timur.
Menurut sejarah, alat musik sasando pertama kali ditemukan oleh seorang tokoh legendaris bernama Nyoman Sasando di Pulau Rote. Nyoman Sasando diyakini sebagai pencipta alat musik ini pada abad ke-14. Beliau terinspirasi dari suara alam yang harmonis dan menciptakan alat musik sasando untuk mengiringi tarian-tarian adat suku Rote.
Menurut Prof. Dr. Aloysius Tabor, seorang pakar musik tradisional Indonesia, alat musik sasando memiliki keunikan tersendiri dalam dunia musik tradisional Indonesia. “Alat musik sasando merupakan salah satu warisan budaya Nusa Tenggara Timur yang perlu dilestarikan dan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Prof. Tabor.
Seiring berjalannya waktu, alat musik sasando semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Banyak musisi dan seniman yang tertarik untuk mempelajari dan memainkan alat musik ini. Dalam acara konser musik tradisional, alat musik sasando seringkali menjadi daya tarik utama dan mampu menghipnotis penonton dengan keindahan melodi yang dihasilkannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alat musik sasando merupakan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur. Mengenal asal-usul dan sejarah alat musik sasando dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya nenek moyang kita. Semoga alat musik sasando tetap lestari dan terus berkembang di masa depan.